www.tokopedia.com/ratuantigalau

23/02/16

Kenapa harus berempat ke Amerika?

Kenapa harus berempat ke Amerika?

Tentu banyak yang berpikir "wah dia ini mau liburan keluarga nih dibayarin sama masyarakat ke amerika!"

Bagi orang yang berpikiran seperti ini tentu belum pernah merasakan pergi dengan bayi usia 7 bulan dan anak usia 5 tahun. Liburan bukanlah kosakata yang tepat. Lebih tepat babysitting.

Tentu akan lebih mudah bagi saya untuk berangkat ke Amerika sendirian. Dananya lebih kecil. Lebih simple. Saya malah bisa jalan-jalan sendirian, nggak pusing menyusui, kasih makan anak, mandiin anak, gantiin baju, cuciin bajunya yang kotor.
Kenapa harus susah-susah mengajak anak-anak kesana dengan kemungkinan baby bisa menangis sepanjang di pesawat karena tidak nyaman dan anak yang bosan duduk terus? Kalau pergi sendirian saya bisa tidur pulas, tinggal bangun di Amerika dan jalan-jalan.

Justru saya bisa jalan-jalan kalau pergi tanpa anak-anak! Semua orang tua pasti setuju.

Lalu kenapa saya ngotot maunya anak-anak saya ikut?

Dalam film "Mama" ada nilai yang saya angkat. Kehadiran orang tua bagi anak-anaknya adalah vital. Anak-anak saya menjadi subjek di dalam film tersebut dan secara spesifik dunia mengundang anak-anak saya, bukan sebagai status "anak" tetapi sebagai bagian dari film itu.

Bagaimana mungkin saya yang mengangkat isu anak, lalu bisa tega pergi sendirian meninggalkan bayi saya yang masih menyusui, dan anak saya yang masih tk, untuk pergi sendirian mengejar karir ke Amerika?

Nilai-nilai dalam film seyogyanya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya, prinsip saya adalah selalu berada di dekat anak-anak saya karena mereka membutuhkan orang tuanya. Prinsip ini tidak akan goyah.
Saya tidak akan berangkat tanpa anak-anak saya. Tidak masalah sepenting apapun itu. Anak-anak saya adalah hal yang paling berharga di dunia ini.

Saya akan berangkat dengan anak-anak saya. Saya adalah Mama.

Sent from my iPhone

20/02/16

"Mama" Finalis 9FilmFest Yang terpilih dari 1496 film yang masuk!

"9FilmFest receive 1,496 submissions"

9FilmFest menerima 1496 film dari seluruh Dunia, hari ini 9Fest mengumumkan Short List film yang akan mengikuti 9FilmFest Online Film Festival.

Dari 11 film yang dikirimkan oleh Indonesia, MAMA menjadi salah satu film terpilih mewakili Indonesia dan termasuk ke dalam 12 besar dalam 9FilmFest!

Jayalah Indonesiaku!

--
Elysabeth Ongkojoyo

http://www.rambutrainbow.com
sms/WA 087770838168 / pin:7459A99B
Line elyrambutrainbow

19/02/16

Fund Raising Mama Ke Amerika

Irony Being an Artist in Indonesia

--

A young woman short filmmaker Elysabeth Ongkojoyo, entered as finalist in International Mobil Film Festival 2016 located in San Diego, USA on April 30th until May 1st 2016. But until today, she had no funding to go attend the award.
Elysabeth being the only finalist from South East Asia and being invited with the whole film crew (which is her children, a son and a baby, and her husband).

They created a fund raising to gather fund from people www.kitabisa.com/mamakeamerika and the video link is in https://youtu.be/sEOcU2Z8oY4

The short film is about a single mom that having hard time finding a soulmate despite of society label as "widow".
The film is a real story of Elysabeth's life as a former single mom and she wrote about it in her blog (also comes with english translation in the middle of the post) http://www.rambutrainbow.com/2016/02/fund-raising-mama-ke-amerika.html?m=1

In the post, Elysabeth promised to stand in the award evening with Indonesia's National Flag and made a video about how thankful they will be if they can make it to America.



---

Susahnya menjadi orang berprestasi di Indonesia
---
seorang pembuat film pendek Elysabeth Ongkojoyo, berhasil menjadi Finalis untuk International Mobil Film Festival 2016 di San Diego, Amerika Serikat pada tanggal 30 April sampai 1 Mei 2016. Namun hingga kini belum memperolah dana untuk berangkat kesana.
Padahal Elysabeth menjadi satu-satunya finalis dari Asia Tenggara yang diundang bersama seluruh tim filmnya untuk menghadiri malam penghargaan di Amerika.
Mereka membuat fund raising untuk mengumpulkan dana melalui www.kitabisa.com/mamakeamerika dan video di link berikut:
https://youtu.be/sEOcU2Z8oY4
Film pendeknya mengangkat tema seorang single mom yang mengalami kesulitan mencari ayah bagi anaknya dan mencari pasangan hidup dengan predikat "janda". 
Film ini berangkat dari kisah nyata hidup Elysabeth sendiri yang dituangkannya dalam tulisan di blognya
http://www.rambutrainbow.com/…/fund-raising-mama-ke-amerika…
Dalam tulisannya, Elysabeth berjanji akan membawa bendera Indonesia apabila berhasil berangkat ke festival dan membuat video ucapan syukur dan terimakasih.

--
Elysabeth Ongkojoyo

http://www.rambutrainbow.com
sms/WA 087770838168 / pin:7459A99B
Line elyrambutrainbow

Fund Raising "Mama" Ke Amerika



www.kitabisa.com/mamakeamerika

Indonesian version:
Perkenalkan nama saya Elysabeth Ongkojoyo, biasa dipanggil Ely. 
Saya adalah mantan single mom. Saya bercerai di 2013 dan memiliki seorang anak yang lahir di april 2010 bernama Miro.
Miro adalah anak yang pintar, suatu kali saya menangis, Miro yang masih berusia 2 tahun mengambil tissue dan menghapus air mata saya dengan tangan kecilnya.
Dalam hati saya kuatir sekali Miro apabila dalam perkembangannya di sekolah mengetahui bahwa ia tidak mempunya ayah. Ketakutan terbesar saya yaitu seandainya Miro dibully bahwa ia tidak memiliki ayah.
Mencari ayah untuk Miro bukanlah hal yang mudah, apalagi membawa predikat "janda", rasanya kesempatan mencari pasangan hidup semakin sempit ruangnya. Bayangkan, jomblo di dunia ini begitu banyak, dan jumlah perempuan juga luar biasa banyak. 
Bagaimana saya bisa berkompetisi dengan perempuan yang masih single? 
Asumsi masyarakat bahwa janda itu nakal, lebih tega lagi dibilang "bekas" dan pastinya selalu ada kecurigaan "mesti ada yang salah dengan dia".
Padahal bercerai adalah pilihan. Ketika sebuah pernikahan tidak lagi bisa dipertahankan terutama dari alasan ekonomi dan psikis, maka seorang perempuan berhak untuk mencari kehidupan yang layak.
Berulang kali saya bertemu dengan pria yang sama sekali tidak tepat, hingga akhirnya saya bertemu Yosep. Ia bukan duda. Ia belum pernah menikah. Ia bukan juga bujangan tua. 
Ia seumuran dengan saya, tapi ia menghargai Miro seperti menghargai anaknya sendiri. Ia menjadi sahabat, ayah, guru dan pembimbing bagi Miro.
Awalnya sulit bagi Miro, ia tidak punya sosok ayah sebelumnya. Sehingga ketika ia melihat sepatunya lebih kecil dari Yosep, Miro marah dan melempar semua sepatu yang ada. Ia melihat celananya lebih kecil dari Yosep, dan ia menangis marah. 
Tapi kemarahan itu lunak dengan pelukan dari Yosep yang dengan sabar menghadapi Miro, selayaknya anaknya sendiri.
Saya sebagai seorang perempuan dengan predikat single mom, janda, bekas, mantan istri dan lain-lain, menangis dan bersyukur menyadari bahwa kebahagiaan rupanya adalah hak saya dan Miro. Juga hak Yosep, dan hak dari semua orang.
Perempuan menyandang banyak sekali tuntutan dan tekanan, dan saya ingin sekali memberi pesan kepada dunia, bahwa kami single mom berhak bahagia.
8 July 2015 lahir adik Miro yang bernama Juno. Miro sayang sekali sama adiknya. Siapa sangka suasana hangat seperti sekarang akan saya rasakan lagi setelah melalui perceraian yang buruk? Saya sangat bersyukur kepada Tuhan!
Pada november 2015, saya membuat film berjudul Mama dari iPhone 5 yang saya miliki. IPhone ini sudah menganga layarnya alias hampir rusak. Tapi jiwa saya sudah bergejolak untuk membuat film. Saya membuat film mengenai kehidupan saya. Saya membuat film mengenai sebuah harapan baru.
Awalnya saya membuat film untuk diajukan ke festival di Indonesia, sayangnya film saya ditolak.
Pada desember 2015 saya mendapat sebuah email dari International Mobil Film Festival di San Diego, Amerika Serikat, bahwa mereka menyukai pesan dari film saya dan berharap saya segera melengkapi beberapa persyaratannya. Festival ini hanya menerima film yang dibuat dengan kamera mobile (gadget)
Dengan harap-harap cemas, pada 27 Januari 2016, saya mendapatkan email kembali dari Susan Botello, Founder dari International Mobil Film Festival bahwa saya secara resmi masuk ke dalam festival sebagai Official Selection dan film saya akan dikompetisikan. Saya diundang untuk berjalan di red carpet bersama dengan seluruh tim film Mama yaitu Yosep, Miro dan Juno.
Saya adalah satu-satunya peserta dari Indonesia dan Asia Tenggara! Saya sungguh terkejut!
Namun, panitia tidak menanggung biaya untuk berangkat ke Amerika. Saya harus mencari pendanaan sendiri agar bisa berangkat kesana. Yang lebih menegangkan, tanggal festival sudah dekat di 30 april hingga 1 Mei 2016.
Saya sudah mencoba mengajukan dana ke departemen pemerintahan namun belum ada respon. Saya coba email kesana kesini sampai dubes Indonesia di AS, namun emailnya gagal. Saya coba datang ke kantor salah satu badan pemerintahan juga hanya bisa sampai resepsionis. Tidak bisa melangkah lebih jauh. 
Kami membutuhkan dana sekitar 120juta untuk berangkat ber4 menuju San Diego, Amerika Serikat. Saya sungguh berharap bisa mewakili Indonesia di festival ini, akan sangat membanggakan sekali bisa berbagi mengenai tanah air ini di hadapan masyarakat international. Bahwa kita, orang Indonesia, juga bisa berkarya, dan bisa bersaing dengan negara maju. Kita tidak mempunyai teknologi yang hebat, tetapi kita mempunyai ide dan hati dalam setiap karya.
Ini adalah kesempatan emas yang mungkin tidak akan datang dua kali, bagi saya sebagai pembuat film non profesional, untuk Yosep, Miro dan Juno yang ada di dalam film, menyebarkan cinta untuk seluruh dunia.
Kami memohon dengan rendah hati, apabila anda yang membaca kisah ini tergerak, berapapun dan apapun yang bisa disisihkan untuk kami akan kami hargai sekali termasuk bantuan untuk SHARE info ini. Saya yakin apabila kita bersatu, KITA BISA mewujudkan impian kita!
Kami akan dengan sepenuh hati membuat video ucapan terimakasih bagi teman-teman yang memberikan donasi, dari venue festival di San Diego Amerika Serikat dengan membawa bendera Indonesia di red carpet.
Akhir kata, semoga kisah perjuangan hidup saya menjadi inspirasi dan semangat bagi semua yang membaca.
Mohon bantuan untuk share kisah ini. 
Jayalah Indonesiaku!
---------------------------------------
www.kitabisa.com/mamakeamerika

English translation:

Hello! My name is Elysabeth Ongkojoyo.
My friends usually call me Ely.
I was a former single mom. I got divorced in early 2013 and gave birth to a boy in April 2010. His name is Miro.
Miro is a smart and kind hearted kid. Once, I cried and a 2 years old Miro took a tissue and wiped away my tears with his little hand.
In my heart I was very worried about Miro if he would be bullied for not having a father.
In search for Miro's new father was not easy. Especially for a woman who carried the title of "widow". 
There are many single women in this world, and the number of woman is also enormous.
How can I compete with women who are still single?
The common assumptions of Asian society that widow is thirst for companionship which often led to “can be laid” perspective, "used woman" and of course there is always a suspicion "there must be something wrong with her".
Though divorce is an option. When a marriage can no longer be maintained primarily from economic and psychological reasons, then the woman is entitled to seek a decent life.
After divorce, I dated wrong men many times over and over again, until I met Yosep. He is not a widower. He is not an old bachelor. He is not short and ugly. He is 6’5” and handsome guy. He has a master degree in engineering. He has a decent job with good earning. And he had never been married.
He is only a year older than me, but he appreciates Miro as if he is his own blood and flesh. He becomes a friend, a father, a teacher and a protector for Miro.
It was difficult for Miro at the beginning since he had not have a father figure before. When he saw that his shoes are smaller than Yosep, Miro was angry and threw all of his shoes. When he saw that his pants are smaller than Yosep’s, he cried angrily.
But the anger was soften by the warm hug from Yosep. He patiently treats Miro as if he is his own son.
As a woman who have carried a single mom predicate, a widow, and an ex-wife, I often cries gratefully realized that happiness is actually my right, Miro’s right, Yosep’s right, and the rights of all people.
Female bears many demands and pressures, and I wanted to give a message to the world, that we are entitled to be happy single mom.
8 July 2015 Miro’s sister was born. She is called Juno. Miro loves his sister very much. Who would have thought such warm atmosphere lingers again after went through a tough divorce? I am very grateful to God everyday!

In November 2015, I made a short movie called Mama by using my iPhone 5. The iPhone has gaping screen. It’s almost broken. But I have my life passion to make a movie. I want to make a movie about my life. So, I made a movie about a new hope.
At first I made the movie to be submitted in the Indonesian festival, unfortunately it was rejected.
In December 2015 I got an email from the International Mobile Movie Festival in San Diego, United States. It is said that they like the moral message in my movie and hope soon to complete some requirements. The festival only accepts movies made with a mobile camera (gadget).
With anxious, on January 27, 2016, I got an email back from Susan Botello, Founder of the International Mobile Movie Festival that I formally registered and accepted into the festival as an Official Selection. I was invited to walk the red carpet along with the entire team of the movie Mama namely Yosep, Miro and Juno.
Moreover, I am the only accepted participant from Southeast Asia! 
However, the committee does not bear the cost of us to go to America. So, we have to find our own funding in order to go there. The festival will be held on 30 April to May 1, 2016.
I've tried to apply for funding to Indonesian government departments but there are no response.
I’ve tried to email Indonesian ambassador in the US, but the email failed. We need funding of about IDR 120 million for the four of us to depart toward San Diego, United States. I sincerely hope to represent Indonesia at the festival, and will be very proudly grateful to be able to lively share the moral message to the international community that we, the people of Indonesia, also can work, and can compete with developed countries. We did not have a great technology, but we have ideas and passion in every work.
This is a golden opportunity that might not come twice either for me as a non-professional moviemakers moreover for Joseph, Miro and Juno that is in the movie to attend and spread the love to the whole world.

We beg humbly, if you are reading this story that your heart could be touched. Regardless of any amount that can be set aside for us will be appreciated. Also if you can help us to SHARE this info. We will whole heartedly create video thanks for the friends who make a donation, from the festival venue in San Diego USA with the Indonesian flag and on the red carpet.
Finally, I hope the story of my life struggle can inspire and encourage every heart of all the readers.
Please help us to share this story.
I believe together, WE CAN!
Long live Indonesia!

09/02/16

L'Oreal EFASSOR BUKAN BLEACHING!!!

Sudah lama gatel mau nulis ini tapi baru sekarang deh kesampean.

Teman-teman tercinta tolong dicatat baik-baik:

L'Oreal EFASSOR BUKAN BLEACHING!!!

Apapun yang dikatakan oleh penjual, ketahuilah, EFASSOR BUKAN BLEACHING!

Efassor adalah permanent colour stripper, yaitu fungsinya melunturkan cat rambut permanent di rambut (misal hitam) dan mengandung sedikit bleaching. L'Oreal mengeluarkan seri bleaching yang saya tahu adalah Quick Blue atau Platinium.
Namun agak sulit mencarinya di Indonesia jadi toko/penjual yang kurang pengetahuan akan menganggap Efassor adalah bleaching yang itu SALAH BESAR!

Pada petunjuknya, Efassor bahkan ditulis bisa digunakan dengan air saja (tanpa developer) karena memang fungsinya adalah stripping (melunturkan cat rambut).

Apa yang terjadi ketika kita menggunakan Efassor untuk bleaching?

1. Harga Efassor sama dengan Wella Blondor.
2. Warna yang dihasilkan tentu tidak sesuai harapan, paling banyak lifting 2-3 level rambut saja.
3. Anda akan berulang kali memakai Efassor = MAHAL = RAMBUT RUSAK karena berkali-kali kena produk colour stripper.
4. Akhirnya? Nggak akan pernah mencapai Level 10, rambutnya keburu KO.

Jadi sekali lagi L'OREAL EFASSOR BUKAN BLEACHING!!!

#RambutRainbow



order yours now in our e-commerce click on the picture below

 photo 7eefc105-d224-42d5-a05d-223734b3c157_zpsyazmhkhw.jpg

 photo 8f271d44-4e03-4f90-9d3d-b258771f5c2f_zpszo3lmfjg.png 


or contact us Whatsapp 087770838168 - line elyrambutrainbow - pin:5D3BEA10

08/02/16

Hair porosity dan overprocessed hair

Akhirnya rambut saya kembali sehat. Kamu tau apa itu hair porosity? Hair porosity adalah kemampuan rambut menyerap air. Semakin over processed rambutmu dan semakin rusak, kemampuan menyerap air akan semakin tinggi sehingga biasanya rambut yang rusak terkena bleach dan cat susaaah sekali kering. Biasanya dalam keadaan basah rambut akan terasa "gooey" atau "gummy" feeling yang terasa lembek dan rapuh.

Pertanda lain rambut yang over processed adalah kehilangan ikal/curlynya dan menjadi lurus. Kadang seperti sapu lurusnya.

Dengan pemakaian Hair Elixir Vanilla Dream yang teratur, setelah rambut saya rusak dan lurus-lurus, hari ini saya terbangun dengan rambut ikal curly pertanda rambut saya sudah kembali ke kondisi yang baik!

Siapa mau punya rambut lurus dan membosankan ketika rambut aslimu keriting ikal yang FUN?

Bravo Hair Elixir Vanilla Dream !

#hairelixirvanilladream #hairporosity #overprocessedhair #damagehair #rambutrusak #rambutkering #curlyhair #wavyhair #catrambut #bleachingrambut #pinkhair #pinkhairdontcare



order yours now in our e-commerce click on the picture below

 photo 7eefc105-d224-42d5-a05d-223734b3c157_zpsyazmhkhw.jpg

 photo 8f271d44-4e03-4f90-9d3d-b258771f5c2f_zpszo3lmfjg.png 


or contact us Whatsapp 087770838168 - line elyrambutrainbow - pin:5D3BEA10