Kenapa harus berempat ke Amerika?
Tentu banyak yang berpikir "wah dia ini mau liburan keluarga nih dibayarin sama masyarakat ke amerika!"
Bagi orang yang berpikiran seperti ini tentu belum pernah merasakan pergi dengan bayi usia 7 bulan dan anak usia 5 tahun. Liburan bukanlah kosakata yang tepat. Lebih tepat babysitting.
Tentu akan lebih mudah bagi saya untuk berangkat ke Amerika sendirian. Dananya lebih kecil. Lebih simple. Saya malah bisa jalan-jalan sendirian, nggak pusing menyusui, kasih makan anak, mandiin anak, gantiin baju, cuciin bajunya yang kotor.
Kenapa harus susah-susah mengajak anak-anak kesana dengan kemungkinan baby bisa menangis sepanjang di pesawat karena tidak nyaman dan anak yang bosan duduk terus? Kalau pergi sendirian saya bisa tidur pulas, tinggal bangun di Amerika dan jalan-jalan.
Justru saya bisa jalan-jalan kalau pergi tanpa anak-anak! Semua orang tua pasti setuju.
Lalu kenapa saya ngotot maunya anak-anak saya ikut?
Dalam film "Mama" ada nilai yang saya angkat. Kehadiran orang tua bagi anak-anaknya adalah vital. Anak-anak saya menjadi subjek di dalam film tersebut dan secara spesifik dunia mengundang anak-anak saya, bukan sebagai status "anak" tetapi sebagai bagian dari film itu.
Bagaimana mungkin saya yang mengangkat isu anak, lalu bisa tega pergi sendirian meninggalkan bayi saya yang masih menyusui, dan anak saya yang masih tk, untuk pergi sendirian mengejar karir ke Amerika?
Nilai-nilai dalam film seyogyanya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya, prinsip saya adalah selalu berada di dekat anak-anak saya karena mereka membutuhkan orang tuanya. Prinsip ini tidak akan goyah.
Saya tidak akan berangkat tanpa anak-anak saya. Tidak masalah sepenting apapun itu. Anak-anak saya adalah hal yang paling berharga di dunia ini.
Saya akan berangkat dengan anak-anak saya. Saya adalah Mama.
Sent from my iPhone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar