www.tokopedia.com/ratuantigalau

25/09/15

Giuliana Rancic, tidak bisa bahasa Inggris!

Pagi ini saya kebetulan nonton True Hollywood Story: Giuliana Rancic

Bagi yang belum mengenal Giuliana, dia adalah pembawa acara terkenal di channel E! dan sudah sangat senior.

Beginilah kira-kira kisah Giuliana:
Giuliana pindah dari Italia ke Amerika dan sama sekali tidak bisa bahasa Inggris.
Sejak usia 9 tahun di Amerika, nama Giuliana dianggap terlalu susah (dibaca Jiuliana) sehingga gurunya mengganti namanya tanpa seijinnya menjadi "Julie".
Ia menjadi sangat pendiam, pemalu dan sulit bergaul.
Pada saat itu Giuliana tidak bisa bahasa Inggris sama sekali dan setiap hari belajar bahasa dari tv.

Ketika ia diminta untuk mengutarakan impiannya di depan kelas, ia bilang ingin menjadi "Anchor Woman" atau pembawa berita dan ditertawakan semua orang.
"Bahasa Inggrismu saja masih belum beres, sebaiknya kamu cari impian yang lain!"

Setelah sekian tahun akhirnya Giuliana berhasil menguasai bahasa dan mengambil Gelar Master di bidang jurnalisme, dan ia mulai menanyakan masalah fashion ke senator (calon presiden) dan ia disarankan oleh dosen untuk pergi ke Hollywood.
Begitu lulus Master, Giuliana memutuskan untuk pindah ke Los Angeles, dan dimarahi habis-habisan oleh orang tuanya.

Dipikir akan mudah mencari pekerjaan di LA ternyata tidak. Sulit sekali mencari pekerjaan di LA, dan ketika ia mencoba melamar menjadi agen pencari bakat, ia juga ditertawakan. Akhirnya ia hanya bekerja menjadi bagian surat di kantor itu hingga akhirnya ia dipanggil menjadi asisten. Itupun bukan menjadi asisten terbaik karena ia sering bermasalah dengan jadwal.
Kantor kemudian terpaksa harus PHK banyak orang, Giuliana mulai mengirimkan video dokumentasi dirinya membawakan acara termasuk ke E! Dan ia mendapatkan panggilan untuk audisi.
Itupun ia adalah orang ke 39 yang diaudisi. Saat itu mereka semua diterima sebagai pegawai magang, dan diberikan tugas selama seminggu.

Ketika itu Giuliana menanyakan hal yang kritis dan blak-blakan kepada salah satu aktor dan langsung dipecat dari E!
Giuliana merasa kecewa karena mengacaukan kesempatan satu-satunya.
Namun 6 bulan kemudian ia ditelepon kembali oleh E! Dan diminta untuk bekerja lagi, dan semua pembawa acara E! Diminta untuk menirukan gaya wawancara E! Yang blak-blakan dan jujur.

Giuliana kemudian menjadi salah satu pembawa acara sukses di E! Hingga saat ini dan memiliki banyak lini bisnis lainnya.

Pada 2011, Giuliana mengalami kesulitan untuk memiliki anak, dan dalam perjuangannya ia dua kali gagal dalam proses bayi tabung dan justru kemudian mendapatkan berita bahwa ia mengidap kanker payudara.

Ketika itu ia menjalani semua perawatan kanker dan kembali bekerja hanya 2 minggu setelah Mastektomi (pengangkatan payudara).

Semua orang begitu salut pada Giuliana yang selalu memiliki harapan, impian dan energi untuk melakukan apa yang ia inginkan dan mendapatkan pelajaran berharga.

Kini Giuliana dan suaminya Bill Rancic memiliki anak bernama Edward yang lahir dari ibu pengganti.

Apa yang bisa kita ambil dari kisah Giuliana? Banyak sekali poin yang bisa jadi pelajaran. Semoga kisah ini berguna bagi anda.

Ely Dream Team

23/09/15

Logo KDM di Emporium Pluit Mall

Malam ini saya makan di Emporium Pluit Mall, tepatnya restoran Torico, dan melihat ini.

Sign ini tidak cantik, (ditempelkan dengan selotip yang nampaknya baru ditempel sejak petisi saya ditandatangani banyak orang)
namun sign ini adalah perlindungan bagi kami dan anak-anak untuk hak menghirup udara sehat.

Kalau ada tulisan seperti ini kan kalo ada oknum lagi yang nakal, bisa dikeplak pake tulisan itu. Suruh baca, kalau matanya belum rabun.

Tanda larangan itu dijamin oleh hukum kok. Jangan takut untuk menegur orang yang melanggar ya!

Saya perhatikan di beberapa restoran lain di lantai yang berbeda juga meletakkan sign yang cukup besar, namun sayangnya saya belum melihat di bagian paling bawah yang banyak coffee shop dan restoran donat yang keduanya letaknya saling berhadapan dikarenakan waktu yang sudah malam.

Banyak orang memberi saya info bahwa sejak petisi heboh di masyarakat banyak perubahan yang terjadi, ditutupnya smoking room dan bertambahnya lambang KDM, 
Namun masih ada juga mall dan ruang publik yang bandel.

Ini belum apa-apa, karena belum tentu perubahan ini permanen, untuk itu saya akan terus melanjutkan perjuangan dan melakukan lebih banyak perubahan lagi.

Siapa yang masih setuju dengan saya? Tanda tangani petisinya disini ya :)

Sebarkan link ini apabila anda peduli.
Terimakasih.

#RatuAntiGalau 
#SmokeFreeAgents #KawasanDilarangMerokok
#TolakRUUPertembakauan




Sent from my iPhone

21/09/15

Repost: MANIPULATOR MEDIA dan PEMBUNUH KARAKTER oleh Irwan Julianto, Wartawan Senior Kompas

MANIPULATOR MEDIA dan PEMBUNUH KARAKTER
oleh Irwan Julianto
Wartawan Senior Kompas

Kemarin saya berkesempatan bertemu dan bekenalan dengan Elysabeth Ongkojoyo di acara Netizen Gathering yang diadakan Smoke Free Agents di Jakarta. Saya menguraikan tentang manipulator media (sosial) dan pembunuh karakter lewat Twitter, Forum Blog (seperti Kompasiana dan Kaskus) FaceBook dll.
Manipulasi media dan pembunuhan karakter. Itulah yang dialami Elysabeth Ongkojoyo. Ibu dua orang anak ini, salah satunya Liva Luna yang sekarang berusia 2,5 bulan. Namanya sebulan terakhir menjadi terkenal di media sosial dan media online karena ia berani membuat petisi online tentang apa yang dialaminya di JCo Pluit Village: ia dimaki2 dan diusir oleh seorang perokok yang asyik ngudud di ruang indoor berAC, padahal ia sedang membawa bayinya di gerai donut waralaba milik Johny Andrean itu.
Ironisnya Pluit Village adalah mall yang dikelola Lippo Group yang amat puritan soal pengendalian rokok. Tidak ada permintaan maaf dari JCo maupun manajemen Pluit Village kepada Elysabeth Ongkojoyo. Tapi petisi onlinenya didukung 48.000 netizen. Gubernur Basuki TP pun memerintahkan aparatnya bertindak menyidak puluhan mall di Jakarta. Sebagian restoran mulai menghapus ruang khusus merokok, sebagian masih ndableg, seperti di Cilandak Town Square dan Street Gallery di PIM.
Nah, Elysabeth Ongkojoyo justru difitnah, salah satunya oleh @rsryomantap (nama samaran) yg ngetroll di Twitter dan ngocol di Kaskus bahwa justru Elysabeth lah yang merokok! Anda tentu tahu kan Kaskus sekarang dibeli oleh perusahan rokok apa.
Akun Twitter @rsryomantap pasti baru dibikin oleh orang bayaran industri rokok kretek nasional atau Grup Pembela Hak2 Perokok. Followersnya baru 26 biji. Tapi dia ngirim tweet ke ratusan akun lain. Dan celakanya sebagian orang oercaya pada kibulanmya. Spin doctor yang keji.
Jadi ingat buku "Trust Me I'm Lying - Confessions of a Media Manipulator" karya Ryan Holiday. Pembuat akun yang pakai pseudonim @rsryomantap lupa, bahwa Netizen tidak sebodoh yang ia kira. Gampang dimanipulasi. Kalo ngibul, mbok ya MIKIR... kata Cak Lontong smile emoticon

CC: Kartolo Tubagus Haryo Karbyanto Geni Achnas Maria Rika Suwardi Azas Tigor Nainggolan Kartono Mohamad Rohani Budi Prihatin Mardiyah Chamim Dhenok Pratiwi Fuad Baradja Tulus Abadi Adriani Zulivan Elanto Wijoyono Lukas Ispandriarno



sumber facebook Pak Irwan:
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=581143785374568&set=pcb.581143855374561&type=1&theater

10/09/15

A love letter of 372 days with you

Love letter from http://yosepkusnadi.com untukku :)))

Thank you for loving me
Thank you for loving yourself
Thank you for loving our family

Be my forever

Diskusi bersama FAKTA 13 september 2015

Diskusi publik bersama FAKTA

hari minggu 13 september 2015
jam 11 siang,
di bakoel koffie cikini,

yang deket mampir yuuuk... Kita diskusi mengenai Pelanggaran Kawasan Dilarang Merokok di Jakarta

Regards,
Ely

08/09/15

Update Petisi Merokok di Ruang Publik:: J.CO masih belum ada update

Pada 28 agustus 2015,

Pihak J.Co mengadakan pertemuan dengan saya di J.Co Central Park Mall.
Kedua ibu ini menurut sms adalah:
Ibu Ruwi, Operations Manager J.Co
Ibu Mellyana Dewi, PR Manager J.Co,

Pada pertemuan ini pihak J.Co meminta maaf dimana sekali lagi saya tegaskan bahwa bukan maaf yang saya tuntut dalam petisi ini tetapi suatu perubahan.
Ketika itu saya menunjuk ada 3 stiker SIGN dilarang, namun tidak terlihat dilarang apa yang terletak di pintu keluar J.Co Central Park ke arah Tribeca.
Saya berulang kali menegaskan bahwa petisi saya ini BUKAN MASUKAN, karena ini bukan SARAN.

Namun saya mempertanyakan kenapa Peraturan yang ada sanksi hukumnya dilanggar padahal sudah dikeluarkan peraturan sejak 2010, sekarang tahun 2015. Apa perlu sebegitu lama untuk sosialisasi?

Hal yang saya berikan perhatian sebagai berikut:
- Asbak yang disediakan J.Co
- Pihak J.Co membiarkan orang merokok di ruang publik yang dilarang pemerintah
- Exhaust Fan yang masih aktif
- Tidak ada perubahan di J.Co (ketika itu tanggal 28 agustus 2015)

Saya meminta update dari J.Co apa yang bisa J.Co janjikan kepada kami, orang tua dari anak-anak bahwa J.Co kini sudah bebas dari asap rokok?

Pihak J.Co hanya memberikan janji bahwa di "operasional" sudah berubah yang saya tampik bahwa perubahan itu tidak nyata. PETISI ini dibuat untuk sebuah perubahan nyata, bukan janji belaka.

Hingga hari ini,
pertanggal 8 September 2015,
tidak ada pihak J.Co yang memberikan update kepada saya.

Seperti yang sudah saya terangkan kepada Ibu Ruwi dan Ibu Mellyana bahwa saya adalah ibu rumah tangga, kebanyakan dari orang tua punya kesibukan untuk mengurus anaknya dan keluarganya sehingga tidak mungkin saya nongkrong di depan TV untuk melihat update di J.Co ataupun saya sidak satu persatu J.Co se-Indonesia.

Update Petisi Merokok di Ruang Publik: Surat Empati dari Lippo Malls

Pada 4 September 2015, Pluit Village Mall sudah mengirimkan surat empati kepada saya via email beserta beberapa keterangan surat lainnya.

Berikut email yang disampaikan oleh Ibu Elissa Natalia:
-------
Selamat Sore Ibu Elysabeth,


Perkenalkan saya adalah Elissa dari Management Office Pluit Village Jakarta, Bagaimana Ibu Elysabeth kabarnya ? Semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat.

Melalui email ini, pihak kami yaitu Management Pluit Village Jakarta ingin melampirkan Surat Empati kami atas kejadian beberapa waktu lalu yang dialami oleh Ibu Elysabeth di Mall Pluit Village. Pihak kami sungguh menyesalkan akan kejadian tersebut dan ingin menyampaikan rasa maaf dari pihak kami kepada Ibu Elysabeth.

Pihak Kami berharap Ibu Elysabeth tetap dan akan selalu menjadi pengunjung setia Mall tercinta kami yaitu Mall Pluit Village Jakarta.


Demikian informasi ini disampaikan. Atas perhatiannya, diucapkan terima kasih.


Regards,


Elissa Natalia
Pluit Village Mall

Update Petisi Merokok di Ruang Publik: Seputar Management Lippo Malls

Pada 30 Agustus 2015,

telah terjadi pertemuan antara saya dengan management Lippo Malls:

Bapak Anwar A. Salim, Executive Director - Operation,
Ibu Nidia Niekmasari, Portfolio Public Relation Manager,
Bapak Nugroho Wibowo, Deputy Mall Director

dimana pada pertemuan ini saya menjelaskan kronologis dan beberapa titik yang saya lihat masih lemah:
- Sign dilarang merokok yang kurang jelas (warna sign)
- Tidak ada sign di atas meja restoran yang menegaskan bahwa dilarang merokok
- Tersedianya asbak di beberapa tenant
- Kurang tegasnya pihak mall kepada tenant
- Masih terdapat exhaust fan di dalam J.Co
- Asumsi masyarakat bahwa J.Co adalah tempat untuk merokok meski di dalam mall meski sudah ada Pergub mengenai kawasan dilarang merokok

Pada pertemuan ini Management Lippo Malls setuju dengan maksud dari petisi saya dan sepakat akan memperbaiki, saya juga ditunjukkan surat teguran dan reminder yang dikirimkan kepada pihak penyewa. Pertemuan ini berakhir dengan baik.