Punya anak sibuk terus nggak ada santainya? Nggak juga. Ini anakku sambil makan, dia sambil sibuk main dan keliling eksplorasi.
Sementara Mamanya lagi sarapan susu jahe sereal sambil chit chat dan sesekali suapin biar Juno cepet gede.
Papanya dimana? Kebetulan Papanya kerja di kantor, Mamanya kerjanya online dirumah.
Siang Nannynya dateng, ada yang bisa bantu ngurusin Juno deh! Mamanya bisa kerja.
Lho kok bayar nanny juga? Ya kalau bisnismu belum mampukan kamu untuk bayar asisten, artinya belum bener tuh bisnisnya. Lagipula itu kan berbagi rejeki dengan orang lain. Buka lapangan kerja.
Tujuan kita berbisnis kan untuk mencapai impian jadi juga harus mencurahkan jiwa dan raga. Sibuk nempel sama anak tapi gak mampu bayarin sekolah, apa itu memenuhi tanggung jawab sebagai ortu? Maka itu saya salut dengan working mom juga, saya nggak pernah kantoran, tapi saya tahu betapa sulitnya sang ibu harus ninggalin anaknya seharian.
Kerja dimanapun sama, perlu konsentrasi. Bohong itu yang kerja dirumah 100%, yang ada anaknya terbengkalai mamanya sibuk sendiri. Jadi kehadiran dirumah cuma formalitas aja. Atau ada yang kerjain setengah-setengah. Gak konsen, ya gak sukses-sukses bisnisnya, muter doang kayak roda becak. Kalo gak digowes gak jalan.
Waktu sore Papanya pulang, Mama bisa berkegiatan, sementara Juno sama Papanya.
Jadi Mama itu, pilihan kita :)
Menjadi pasangan juga pilihan kita.
Kalo cuma sanggup urus anak tapi nggak sanggup urus suami, jadi single Mom ajah!
Nah begitupun sebaliknya suaminya juga, kalo gak sanggup urus anak dan istri gak usah nikah, gak usah buru-burui punya anak. Kalo nggak sanggup, bujang aja terus, jangan berharap dilayani 24 jam bak raja, istri gak boleh kerja tapi gajinya sendiri yang dikasih ke istri pas-pasan buat hidup mepet. Jangan ajak anak orang hidup susah bareng kamu.
Dunia ini adil, kita harus setara dan saling dukung. Apa yang istri bisa, suami juga bisa. Itu baru rumah tangga yang baik.
#RatuAntiGalau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar